Wajib! Perencanaan Keuangan Sesuai Siklus Kehidupan


Melalui gambar siklus kehidupan ini, kita mengetahui tentang penting atau tidak pentingnya sebuah perencanaan keuangan dalam kehidupan kita. Mari kita lihat.

 



1. Masa Anak-anak

Siklus kehidupan selalu dimulai dengan kelahiran. Hal yang menakjubkan adalah fakta bahwa pada detik kita dilahirkan atau bahkan sebelumnya, orang tua telah merencanakan banyak sekali hal untuk "si kecil"

Dan ini dimulai dari hal yang paling kecil seperti kebutuhan sandang dan pangan sampai dengan perencanaan pendidikannya beberapa tahun kedepan. Mengapa hal ini terjadi?

Hal ini disebabkan anak-anak masih bergantung sepenuhnya kepada orang tua, orang tua asuh atau badan sosial apabila orang tua dan keluarga sudah tidak ada. Kita semua pernah melewati masa anak-anak, dan kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi apabila kita memiliki orang tua yang tidak pernah merencanakan kebutuhan-kebutuhan kita seperti pendidikan, atau mereka tidak merencanakan untuk hal-hal yang tidak diduga atau diinginkan sehingga anak-anak tidak dapat sekolah?

2. Masa Lajang

Ini merupakan tahap awal dimana kita mulai melepas ketergantungan kita dari orang tua dalam bidang finansial. Oleh karena itu, perencanaan keuangan dirasakan penting pada tahap kehidupan ini.

Hal-hal penting dalam tahap ini adalah kebutuhan jangka pendek seperti menikah dan membeli rumah. Ini merupakan kebutuhan penentuan, satu tahap dimana persiapan satu lembaran baru pada kehidupan kita akan dimulai. Keluarga baru milik kita sendiri dibentuk.

Selain daripada persiapan pernikahan, kita juga mempunyai tanggung jawab kepada keluarga, mungkin dalam bentuk tanggungan terhadap orang tua maupun adik. Perencanaan antisipasi risiko yang mungkin terjadi terhadap diri kita juga diperlukan karena adanya anggota keluarga atau orang-orang yang menjadi tanggungan kita.


3. Masa Awal Pernikahan

Pada tahap ini, biasanya pendapatan masih relatif kecil, namun pengeluaran seperti cicilan rumah, mobil sudah relatif besar, sehingga suami istri bekerja. Tuntutan untuk tabungan rutinpun sangat tinggi pada tahap ini, dimana rencana untuk memiliki momongan juga akan menjadi prioritas bagi sebuah keluarga baru.

Perencanaan keuangan disarankan pada tahap ini, terutama dalam bentuk proteksi. Ini disebabkan oleh fakta bahwa arus kas biasanya bergantung pada keduanya, istri dan suami. Sehingga apabila hal-hal yang tidak diinginkan harus terjadi pada salah satu dari mereka, maka akibatnya fatal. Dapat dibayangkan pula apabila pencari nafkah dalam keluarga baru tersebut hanyalah satu. Dampak yang mungkin terjadi pada anggota keluarga yang ditinggalkan terasa jauh lebih berat. 

Hal lain yang juga perlu dipikirkan adalah menyisihkan pendapatan untuk masa tua. Sebab apabila persiapan hari tua sudah dilakukan sejak dini, maka bebannya tidak terlalu berat apabila dibandingkan masa mendekati pensiun baru kita menyiapkan dana pensiun tersebut.



4. Masa Orang Tua dengan Anak

Pada tahap ini, banyak keputusan penting dibuat oleh suami istri yang baru menjadi orang tua. Apakah si ibu berhenti bekerja untuk menjaga si bayi atau pengeluaran tambahan harus dikeluarkan untuk keperluan pengasuh. Apabila si ibu berhenti bekerja, ketergantungan kepada suami akan meningkat sehingga perlindungan penggantian pendapatan diperlukan. 

Kebutuhan utama pada tahap ini adalah persiapan pendidikan anak. Orang tua akan dihadapkan dengan tantangan berat untuk menabung untuk keperluan penting tersebut sambil dapat mempertahankan gaya hidup dengan pengeluaran sehari-hari yang pasti sedang tinggi-tingginya.



5. Masa Tua Awal

Pada tahap ini umumnya perekonomian keluarga telah mencapai titik kemapanan. Hal ini terlihat sebagian anak-anak dalam keluarga telah menyelesaikan pendidikannya, cicilan rumah telah lunas dan sebagainya.

Kebutuhan keuangan tidak terhenti pada tahap ini, karena kebutuhan dana untuk kesehatan dan pensiun masih tinggi. Selain itu, dalam tahap ini kebutuhan dan keinginan untuk berinvestasi juga masih tinggi. Hal ini disebabkan telah tersedianya sejumlah tabungan yang dapat diinvestasikan untuk memberikan hasil yang lebih baik untuk keperluan pensiun, untuk menambah dana pendidikan anak, dan mungkin untuk menyediakan bekal atau hadiah untuk anak yang akan mendekati usia pernikahan.



6. Masa Awal Pensiun

Pada masa awal pensiun, biasanya anak-anak telah menyediakan studinya dan telah bekerja, sehingga mereka dapat dikatakan telah mandiri secara finansial. 

Hal yang perlu dipersiapkan adalah memaksimalkan investasi yang ada pada saat tersebut, sehingga untuk keperluan sehari-hari tersedia pada saat kita kurang/tidak produktif.

Proteksi terhadap penyakit kritis maupun kematian juga merupakan hal yang sangat penting untuk dipersiapkan, sehingga pada masa ini kita tidak perlu membebani anak-anak atau keluarga yang lain.



7. Masa Pensiun

Pentingnya perencanaan pensiun secara dini sangat penting, sehingga diharapkan pada saat memasuki tahap ini tersediannya pendapatan maupun modal yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Apabila memungkinkan, di usia pensiun ini seseorang sudah mempunyai pendapatan dan aset yang cukup besar, serta pertumbuhannya dapat melampaui besarnya inflasi.

Bukan seberapa banyak orang menghasilkan uang, melainkan untuk tujuan apa uang itu digunakan

Salam Bijak

@artianwidjaja



Comments

Popular posts from this blog

Apa Itu TalentDNA? Panduan Lengkap untuk Mengenal Potensi Anda

Buah Jatuh Jauh dari Pohon?

Pahami Dirimu, Jangan Cuma Jadi 'Just Mom'! Ini Dia Pengaruh Talenta Tersembunyi yang Bikin Kamu Terjebak!