Menavigasi Masa Depan Kerja : The Power Pause
Saya tertarik dengan tulisan yang diberikan oleh Adeline Tiah perihal mengenai kekuatan pause atau lebih tepatnya kemampuan memberi jeda. Sesaat nanti akhir paruh kedua tahun 2024, banyak dari kita sedang menetapkan tujuan baru dan meninjau kembali jalur karier kita. Beberapa juga merenungkan perubahan hidup yang signifikan, seperti memasuki usia 40, 45, atau 50. Dalam era perubahan cepat dan tujuan yang terus berkembang, mudah untuk terjebak dalam pengejaran kemajuan yang tak henti-hentinya.
Itulah mengapa jeda yang disengaja sangat penting. Baik itu jeda singkat untuk mengisi ulang energi atau jeda panjang seperti cuti karier untuk melakukan kalibrasi strategis, jeda memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali perspektif dan membuat keputusan yang tepat.
Berikut alasan mengapa kita perlu berjeda dalam dunia kerja yang baru ini oleh Adeline Tiah:
-
Perkembangan Teknologi yang Pesat:
- Alat, platform, dan keterampilan baru terus bermunculan dengan cepat, memberikan tekanan besar pada kita untuk beradaptasi.
- Berjeda membantu kita menyelaraskan teknologi dengan kemanusiaan kita, memastikan teknologi melayani kebutuhan kita, bukan sebaliknya.
- Ini memungkinkan kita untuk mengevaluasi kembali pendekatan kita terhadap kerja, mempertimbangkan tidak hanya efisiensi dan keuntungan, tetapi juga hubungan manusia, tujuan, dan kesejahteraan.
-
Usia Hidup yang Lebih Panjang:
- Dengan harapan hidup yang lebih panjang, banyak dari kita ingin bekerja lebih lama untuk tetap terlibat dan terstimulasi.
- Memprioritaskan keberlanjutan daripada kesibukan konstan mencegah kelelahan dan memastikan kesuksesan karier jangka panjang.
- Berjeda memungkinkan kita untuk mengisi ulang energi, merenungkan tujuan kita, dan menciptakan masa depan yang memuaskan.
-
Masa Kedaluwarsa Keterampilan yang Semakin Pendek:
- Seiring dengan semakin cepatnya keterampilan menjadi usang, pembelajaran berkelanjutan sangat penting.
- Berjeda memberikan kesempatan untuk memperoleh keterampilan baru, mengeksplorasi perspektif berbeda, dan memupuk kreativitas.
- Pengembangan diri yang berkelanjutan ini memberdayakan kita untuk beradaptasi dan berkembang dalam lanskap kerja yang terus berubah.
Menemukan Kegembiraan dalam Perjalanan: Masa depan kerja seharusnya bukan perlombaan tanpa henti. Dengan merangkul jeda, kita dapat menemukan kembali kegembiraan dalam proses, kepuasan dalam pertumbuhan, dan kepuasan dalam berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Menemukan kegembiraan tentunya didasari atas penemuan talenta-talenta diri kita sendiri secara utuh.
Berinvestasi di Masa Depan: Berjeda adalah investasi strategis dalam kesuksesan profesional jangka panjang kita. Ini memungkinkan kita untuk tampil sebagai diri terbaik kita, tahun demi tahun, dan menavigasi masa depan kerja yang menarik dan menantang dengan penuh semangat, ketahanan, dan kejelasan. Berapapun usia kita nantinya, sejauh kita telah memulai jeda (pause) itu maka itu adalah terbaik versi kita.
Mewujudkan tulisan yang menarik darinya, salah satu caranya adalah mengubah perspektif kita seperti misalnya melakukan retret, mencari mentor atau life coach untuk diajak berbicara, bahkan bisa juga melihat talenta kita yang mana perlu diasah dengan life-tools TalentDNA.
Penting untuk diingat, jeda yang disengaja bukan berarti menyia-nyiakan waktu. Sebaliknya, ini adalah investasi untuk produktivitas dan kesejahteraan jangka panjang kamu.
Comments
Post a Comment