Pengampunan Dalam Bahasa Video
Seorang penggemar bola basket yang sangat kecanduan terbaring lunglai akibat kanker tapat pada saat berlangsungnya Final NBA. Putranya membawa kepadanya video seluruh pertandingan yang telah berlangsung. Ia sangat tertarik pada bola basket dan menonton video siaran tunda itu salama berjam-jam.
Pada saat pastornya datang menjenguk, keadaanya terlalu lemah bahkan untuk duduk di tempat tidur sekalipun tidak bisa. Mereka berbincang-bincang tentang semua berita dan gosip setempat, kemudian imam itu kembali bertanya, "Tahukah engkau apa yang terjadi bila engkau mati?"
Ia tidak bertanya bagaimana pastor dapat mengetahui hal itu. Sebaliknya, ia malah bertanya,"Apa yang terjadi?"
Maka pastor itu berkata,"Allah mempersilahkan engkau duduk dan Ia akan memutar video bagimu. Judulnya disebut "Inilah Hidupmu". Video itu sangat panjang. Engkau duduk dan menontonnya, tetapi engkau tidak yakin akan apa yang sedang engkau saksikan...bukan hanya hal-hal yang engkau ingat, tetapi juga hal-hal yang telah engkau lupakan. Dan engkau mulai gelisah. Engkau tidak tahu apa yang akan muncul selanjutnya...
"Apa yang sesungguhnya terjadi adalah bahwa ada bagian-bagian yang kosong dalam kaset video itu. Bagian kosong itu semakin lama semakin banyak dan semakin banyak. Kemudian menjadi jelas bagimu bahwa inilah saat-saat ketika engkau melakukan kesalahan dan engkau mengakuinya. Ketika engkau melakukan hal itu, Allah hanya menekan tombol penghapus dan menghapus semua rekaman itu dari kaset. Itulah yang dimaksudkan-Nya dengan pengampunan. Jika engkau menanyakan kepada-Nya saat-saat mana yang dimaksud, Ia tidak dapat mengatakan kepadamu.
"Ketika Allah mengampuni, ingatan-Nya berjalan seperti pita kosong. Ia tidak dapat mengingat sesuatu..Itulah sebabnya saya sendiri bahagia bahwa suatu hari nanti, saya akan diadili oleh Allah. Apa yang bisa saya wariskan untuk keluarga tercinta saya dalam melanjutkan impian mereka? itulah yang saya lakukan untuk membahagiakan Allah di sisa hidupku di dunia ini."
"Apa yang bisa saya wariskan untuk keluarga tercinta saya dalam melanjutkan impian mereka? itulah yang saya lakukan untuk membahagiakan Allah di sisa hidupku di dunia ini."
Salam Cinta Keluarga
Comments
Post a Comment