5 Alasan Mengapa Memanggil Seseorang dengan Sebutan "Sahabat" Itu Penting
Halo, Sahabat Asosiasi SJMJ!
Kita semua tahu bahwa hidup bersama di dalam komunitas seperti Asosiasi SJMJ bukan hanya soal berkarya, tetapi juga soal merajut kasih, menjaga semangat, dan saling mendukung. Salah satu cara sederhana untuk membangun kehangatan dan persaudaraan adalah dengan memanggil sesama anggota Asosiasi SJMJ kita sebagai "sahabat." Kedengarannya sederhana, ya? Tapi siapa sangka, sebutan ini punya makna yang dalam. Yuk, kita bahas 5 alasan mengapa penting memanggil seseorang dengan sebutan “sahabat”!
1. Menghadirkan Kedekatan dan Kehangatan
Saat kita memanggil seseorang “sahabat,” hubungan kita otomatis terasa lebih dekat dan akrab. Sebutan ini menghapus sekat formalitas, membuat kita merasa nyaman dan diterima. Di tengah kesibukan melayani, panggilan “sahabat” adalah pengingat bahwa kita tidak berjalan sendirian.
![]() |
Anggota Sahabat Asosiasi SJMJ |
2. Menguatkan Rasa Persaudaraan dalam Komunitas
Sebagai bagian dari keluarga besar Sosietas JMJ, panggilan “sahabat” menegaskan bahwa kita adalah saudara seiman yang saling mendukung. Dalam setiap karya pelayanan, kita diajak untuk saling menopang, baik saat berada di puncak keberhasilan maupun di lembah kesulitan. Panggilan ini mengikat kita dalam cinta kasih.
![]() |
Dukungan Sahabat Asosiasi SJMJ dalam kegiatan Workshop Societas JMJ 2023 |
3. Menumbuhkan Rasa Saling Percaya
Sebutan “sahabat” menyiratkan rasa saling percaya. Ketika kita menyapa seseorang dengan panggilan ini, kita menunjukkan bahwa kita percaya pada kebaikan hati dan niat mereka. Dan seperti kata P. Mathias Wolff, SJ: “Persahabatan sejati itu menuntun kita untuk selalu siap sedia bagi jiwa-jiwa.”
![]() |
Perayaan Penerimaan Anggota Baru dan Pembaharuan Janji Anggota SJMJ |
4. Memperkuat Semangat untuk Melayani
Dalam komunitas, panggilan ini menjadi penyemangat. Sahabat itu tidak pernah ragu untuk mengingatkan, menegur dengan kasih, atau berbagi motivasi saat semangat kita mulai surut. Dengan memanggil sesama anggota Asosiasi SJMJ sebagai “sahabat,” kita menegaskan komitmen untuk terus berjalan bersama dalam pelayanan.
![]() |
Doa Brevier sebagai nafas utama Asosiasi SJMJ |
5. Menghidupkan Nilai-Nilai SJMJ
Panggilan “sahabat” menghidupkan nilai-nilai kasih, kerendahan hati, dan pengabdian yang menjadi inti dari spiritualitas SJMJ. Kita bukan sekadar individu yang berkumpul, tapi sebuah keluarga besar yang saling mencintai dalam karya pelayanan Tuhan.
Ajakan untuk Kita Semua
Sahabat SJMJ, mari kita biasakan menyapa satu sama lain dengan panggilan “sahabat.” -Saat Suster-suster memanggil dan menyapa anggota Asosiasi baik Tua-Muda-Pria-Wanita dengan Sahabat Tian, Sahabat Rizal, Sahabat Imelda. Begitupun sesama anggota Asosiasi - Tidak hanya sebagai kebiasaan, tetapi sebagai cara untuk mempererat persaudaraan kita. Karena, seperti dalam komunitas awal SJMJ, persahabatanlah yang membuat kita mampu bekerja seperti “raksasa” – saling mendukung, menguatkan, dan melayani dengan hati penuh cinta.
Mari kita ingat kembali semangat P. Mathias Wolff, SJ, yang berkata:
"Aku mau bekerja seperti raksasa, selalu siap sedia bagi jiwa-jiwa."
Dengan semangat itu, panggilan “sahabat” menjadi pengingat bahwa kita saling mendukung untuk misi mulia ini.
![]() |
Panggil kami Sahabat mu dalam kasih iman dan pengharapan |
Penutup
Jadi, Sahabat, jangan ragu untuk menyapa sesama anggota Asosiasi SJMJ dengan panggilan ini. Karena “sahabat” bukan hanya kata, tetapi wujud cinta kasih yang hidup di tengah kita.
Salam Sahabat, Tuhan memberkati! ๐
Artian Widjaja
Asosiasi SJMJ merupakan sebuah wadah kaum awam melalui anggota-anggotanya dalam semangat solidaritas dan karena pembatisan-Nya berpartisipasi dalam misi gereja dan Societas JMJ.
Sangat menginspirasi sahabat Tian Seorang sahabat menaruh kasih "setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (TB Ams 17:17)"
ReplyDelete